Gerhana
Gerhana
adalah fenomena alam yang terjadi akibat pengaruh revolusi bulan terhadap bumi.
Gerhana melibatkan tiga buah benda langit, yaitu bumi, bulan, dan matahari. Gerhana
tidak dapat terjadi setiap bulan karena bulan berevolusi terhadap bumi dengan
kemiringan 5° Secara garis besar, gerhana dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu gerhana matahari dan bulan.
Yang
pertama, gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara
matahari dan bulan. Gerhana bulan berlangsung selama hitungan jam, mulai dari
setengah jam bahkan hingga lebih dari 5 jam. Gerhana bulan hanya dapat terjadi
pada fase bulan purnama.
Gerhana
bulan bisa dibagi menjadi tiga jenis: gerhana bulan total, gerhana bulan
sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan,
bumi, dan matahari benar-benar membentuk garis lurus. Gerhana bulan total akan
berwarna kemerahan secara keseluruhan. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika
ketiganya tidak benar-benar membentuk garis lurus. Sebagian permukaan bulan bisa
jadi masih bersinar terang, dan sebagian lainnya tertutup bumi. Gerhana bulan
penumbra terjadi ketika bulan berada di daerah penumbra. Penumbra adalah daerah
yang dibatasi oleh kedua garis singgung persekutuan dalam yang terbentuk oleh
matahari dan bumi, tetapi di luar umbra (daerah yang dibatasi kedua garis
singgung persekutuan luar yang terbentuk oleh matahari dan bumi). Pada gerhana
bulan penumbra, warna bulan akan terlihat redup dan tidak bersinar terang.
Sumber: https://images.app.goo.gl/XDjfvQjW1bHpsART6
Kedua,
gerhana matahari. Sederhananya, gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di
antara matahari dan bumi. Gerhana matahari berlangsung selama hitungan menit
saja, sekitar setengah sampai tujuh setengah menit. Gerhana matahari
berlangsung lebih singkat daripada gerhana bulan. Hal ini disebabkan karena
ukuran bumi (yang mengahalangi sinar matahari ke bulan) lebih besar daripada
bulan (yang menghalangi sinar matahari ke bumi). Selain itu, gerhana matahari
lebih langka dibandingkan gerhana bulan.
Berbeda dengan gerhana bulan, gerhana matahari juga bisa dibagi menjadi tiga jenis: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari total terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada pada tepat satu garis lurus. Pada gerhana matahari total, matahari hampir tertutup seluruhnya hingga hanya menyisakan sedikit berkas cahaya. Gerhana matahari cincin terjadi ketika ketiganya berada dalam satu garis lurus, tetapi jarak bulan cukup jauh dari bumi. Matahari akan tampak seperti cincin jingga yang bersniar. Gerhana matahari sebagian terjadi pada daerah yang berada di bagian penumbra bulan. Pada jenis ini, Sebagian matahari akan tertutup oleh bulan. Dan yang terakhir, gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari hibrida merupakan rangkaian peristiwa gerhana matahari cincin dan total yang berkesinambungan.
Sumber: https://images.app.goo.gl/fGrcK57LH91yUVdq8
Gerhana bulan aman jika dilihat dengan mata telanjang. Lain halnya dengan gerhana matahari. Untuk menyaksikan gerhana matahari dengan aman, kita memerlukan peralatan yang dapat menurunkan intensitas cahaya yang diterima mata. Batas aman maksimalnya adalah 1 per 50.000 intensitas cahaya matahari. Alat yang dapat digunakan antara lain adalah filter matahari dan kacamata pengelas. Tidak dianjurkan melihat gerhana matahari dengan cermin, kacamata hitam, atau kamera. Melihat gerhana matahari secara langsung dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada retina.